Rabu, 16 Juli 2014

Shiratal Mustaqiem : Masjid Tertua di Samarinda

sumber : infobimo.blogspot.com
Assalamualaikum ... kali ini saya mau menambahkan lagi tempat yang bisa dijadikan salah satu tujuan wisata religi yang ada di Samarinda. Kalau sebelumnya saya posting tentang masjid terbesar dan termewah, maka kali ini saya akan membahas tentang masjid tertua yang ada di Samarinda.

Mungkin belum banyak yang tau dengan adanya masjid yang terdapat di Jln. Panglima Bendahara, Samarinda Seberang ini, saya pun sebagai orang yag terlahir dan besar di Samarinda, baru 2 tahun yang lalu mengetahui adanya masjid ini saat hendak main kerumah teman dan ternyata melewati masjid yang terbuat dari kayu ini. Masjid ini bersejarah dan masih orisinil arsitekturnya hingga menjadi Masjid Bersejarah ke-2 Terbaik Se-Indonesia. Namanya Masjid Shiratal Mustaqiem.

Masjid Shiratal Mustaqiem ini mulai dibangun tahun 1881 dengan empat tiang utama yang didirikan oleh Said Abdurachman beserta warga sekitarnya. Namun, pada saat itu tidak ada yang menyanggupi untuk mengangkat dan menanamkan tiang utama tersebut. Misteriusnya, ada seorang nenek yang mendekati warga dan meminta izin untuk mengangkat dan memasang tiang tersebut. Namun, warga tidak menggubris dan menganggap hanya lelucon belaka hingga akhirnya Said Abdurachman lah yang menyambut nenek tersebut dan memperkenankannya untuk melakukan apa yang dikatakan sebelumnya. Lalu si nenek menyuruh warga dan Said Abdurachman pulang ke rumah masing-masing.

Ajaib nya, keesokan hari seusai sholat shubuh, warga mendapati empat tiang utama tersebut telah tertanam kokoh ditempatnya. Namun, nenek itu telah menghilang dan tidak diketahui keberadaannya hingga saat ini. Karena tiang utama tersebut telah berdiri, maka mulailah pembangunan masjid dilakukan hingga 10 tahun lamanya. Masjid tersebut rampung pada tahun 1891 dengan imam masjid pertama, Adji Mohammad Sulaiman. Dan tahun 1901, seorang saudagar kaya berkebangsaan Belanda bernama Henry Dasen, memberikan sejumlah hartanya untuk membangun menara masjid berbentuk segi delapan, setinggi 21 meter yang berdiri di belakang kiblat masjid.

Lokasi dari masjid ini dulunya adalah sebuah lokasi perjudian dan tempat penyembahan berhala, maka dibangunlah masjid ini untuk menghentikan kegiatan maksiat dan sesat tersebut. Walhasil, setelah masjid ini dibangun, kegiatan maksiat tersebut pun hilang dan wilayah ini disebut "Kampung Masjid" yang kini menjadi kelurahan Mesjid yang berada di Samarinda Seberang.

Nah, bagi para pelancong yang ingin mengunjungi tempat-tempat bersejarah, Masjid ini cukup bersejarah untuk dikunjungi dan juga sangat layak untuk di jadikan sebagai tujuan wisata religi untuk para pendatang Kota Samarinda. WonderfulSamarinda !!!

sumber : id.wikipedia.org

0 comments:

Posting Komentar