Rabu, 16 Juli 2014

Sarung Tenun Khas Samarinda

sumber : junahmad.blogdetik.com
Kelurahan Masjid di Samarinda Seberang tidak hanya populer dengan sebutan kampung masjid karena adanya masjid tertua yang terletak didaerah tersebut. Tapi juga di daerah itulah para pengrajin kain sarung tenun samarinda rata-rata berdiam. Dirumah sederhana yang rata-rata terbuat dari kayu itulah kain sarung tenun samarinda diolah dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).

Jika diperhatikan, kain sarung tenun samarinda sendiri sudah sangat populer saat ini. Para pegawai negeri menggunakannya dihari tertentu dan beberapa sekolah juga memakai kain sarung tenun samarinda sebagai bahan seragam mereka. Tidak hanya di instansi-instansi, tapi kain sarung tenun samarinda juga umum digunakan oleh masyarakat biasa dengan di diolah menjadi model-model pakaian terkini.

Mengenai Sarung Tenun Samarinda :

Sarung Samarinda atau Tajong Samarinda adalah jenis kain tenunan tradisional yang bisa didapatkan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Sarung ini ditenun dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang disebut Gedokan. Produk yang dihasilkan untuk satu buah sarung memakan waktu 15 hari. Kerajinan tenun sarung ini pada mulanya dibawa oleh pendatang suku Bugis dari Sulawesi yang berdiam di kawasan Tanah Rendah (sekarang bernama Samarinda Seberang) pada tahun 1668 yang menjadi cikal-bakal pendirian Kota Samarinda. Sarung Samarinda kian memudar seiring munculnya Sarung yang asli tapi palsu buatan Gresik. Sarung Samarinda juga menjadi inspirasi pencipta lagu Anang Ardiansyah untuk menjadikannya sebuah judul lagu.

Corak-corak Sarung Tenun Samarinda :
Corak Hatta ialah sarung dengan corak kotak besar yang diapit persegi panjang hitam dan dilintasi garis merah, biru, dan hitam. Dinamai hatta untuk menghormati pahwalan kita yakni Mohammad Hatta, Wakil Presiden RI yang pertama sekaligus proklamator kemerdekaan RI bersama Soekarno, sang presiden pertama. Menurut kalangan perajin, corak sarung mereka awalnya tidak dinamai. Ketika ada usul untuk dinamai sebuah corak yang terkenal dengan hatta, usul itu diterima.

Untuk corak soeharto dapat dilihat kotak-kotak yang lebih kecil dengan warna yang berbeda. Dinamai demikian sebab corak itu amat diminati Soeharto, Presiden kedua RI, yang belum lama ini wafat. Soeharto beberapa kali ke Samarinda dan saat membeli sarung nyaris selalu memilih satu corak itu.
Nah, motif selanjutnya ialah sari pengantin (dalam foto). Sarung itu biasanya dipakai lelaki seusai menjalani adat nikah.
Harga Sarung Tenun Samarinda :
KUALITAS A 
ATBM (Alat tenun bukan mesin) Rp. 600.000


KUALITAS B 
ATBM (Alat tenun bukan mesin) Rp. 400.000



KUALITAS C
ATM (Alat tenun mesin) Rp. 275.000

Sarung tenun samarinda ini sangat pas untuk dijadikan oleh-oleh khas Samarinda. Jadi, untuk para wisatawan dan pengunjung kota Samarinda, tidak ada salahnya untuk membawakan kain sarung tenun samarinda ini untuk keluarga tercinta. WonderfulSamarinda !!!

Sumber : sarungtenun-samarinda.blogspot.com

0 comments:

Posting Komentar